Listrik Statis (Muatan Listrik)
Di dalam kehidupan kita sehari-hari kata listrik
bukan merupakan hal yang asing lagi. Banyak peralatan rumah tangga yang
menggunakan listrik, misalnya setrika, radio, televisi, lemari es, kipas angin,
magic jar, dan mesin cuci. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan kita
energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok. Oleh karena itu penting bagi kita
untuk mempelajari listrik. Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan menjadi dua
macam, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis mempelajari
sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau aliran muatan
listrik.
Gambar 7.1 Percobaan listrik Statis
Dalam ilmu fisika disebut elektrostatika.
Sebaliknya, jika memperhatikan adanya muatan listrik yang bergerak atau mengalir,
maka disebut listrik dinamis atau elektrodinamika. Thales dari Milete (540 –
546 SM) adalah ahli pikir Yunani purba, yang menurut sejarahnya bahwa gejala
listrik statis terjadi pada batu ambar yang digosok dengan bulu. Ternyata batu
ambar tersebut dapat menarik benda-benda ringan yang lain misalnya bulu ayam.
Dalam bahasa Yunani batu ambar sering disebutelektron.Sesuai dengan pengamatan
pada kegiatan di atas ternyata benda-benda tertentu yang telah digosok dapat
menarik benda-benda kecil yang ada di sekitarnya. Benda-benda yang telah
digosok dan dapat menarik benda kecil yang ada di
sekitarnya ini disebut benda yang telah bermuatan listrik. Dari kegiatan di
atas yang telah kalian lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Plastik yang telah digosokkan pada rambut kering
akan bermuatan listrik negatif.
2. Kaca yang telah digosok dengan bulu akan
bermuatan listrik positif.
3. Dua buah benda yang bermuatan listrik sejenis
akan tolak-menolak dan jika muatan listriknya berbeda akan tarikmenarik.
1 Struktur atom
Untuk menerangkan pengertian adanya sifat
kelistrikan pada suatu benda, perlu dipahami adanya konsep atom yang
dimunculkan oleh para ahli di antaranya, teori atom Dalton, Thompson,
Rutherford dan Bohr. Secara umum dapat dijelaskan bahwa:
1. Benda terdiri atas atom-atom sejenis.
2. Setiap atom terdiri atas sebuah inti yang
dikelilingi oleh satu atau lebih elektron.
3. Inti atom bermuatan positif, elektron bermuatan
negatif.
4. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan
positif dan netron yang tidak bermuatan listrik.
Benda atau materi pada umumnya mempunyai jumlah
proton sama dengan jumlah elektron benda disebut dalam keadaan netral. Jika
keseimbangan antara jumlah proton dan jumlah elektron terusik yaitu adanya
pengurangan atau penambahan muatan elektron, maka benda tersebut dikatakan
bermuatan listrik. Benda akan bermuatan listrik positif bila kekurangan
elektron dan benda bermuatan negatif apabila kelebihan elektron.
Benjamin Franklin (1706-1790)
adalah seorang negarawan terkemuka dan membantu dalam
penyusunan undang-undang Amerika Serikat. Dia juga seorang pengarang, penerbit,
filsuf, dan ilmuwan. Selain penangkal petir, dia menciptakan kursi goyang, kompor
berbahan bakar kayu, dan kacamata dua fokus. Pada tahun 1770, dia menemukan arus
hangat di Samudra Atlantik yang diberi nama Gulf Stream (Arus Teluk).
Cara tradisional untuk memperoleh benda bermuatan
listrik bisa dilakukan dengan gosokan. Jika dua benda saling digosokkan, maka elektron
dari benda yang satu akan pindah ke benda yang lain, sehingga benda yang
kehilangan elektron akan bermuatan positif dan benda yang menerima pindahan
elektron akan bermuatan negatif. Menurut Benjamin Franklin (1706–1790), adanya
perpindahan muatan dari benda satu ke benda yang lain merupakan implikasi dari hukum
kekekalan muatan, artinya pada saat terjadi gosokan antara dua benda, tidak
menciptakan muatan listrik baru namun prosesnya merupakan perpindahan muatan
dari satu benda ke benda yang lain.
Sebenarnya untuk perpindahan elektron antara dua
benda keduanya tidak perlu digosok-gosokkan, cukup dikontakkan atau ditempelkan
saja, tetapi dengan saling digosokkan, maka perpindahan elektron akan lebih
mudah. Mengapa?
Jika ingin memperoleh logam bermuatan dengan cara
gosokan, maka logam itu harus diisolasi dari tanah agar muatannya tidak
dinetralkan, karena adanya aliran elektron ke tanah bila bendanya bermuatan
negatif, atau sebaliknya elektron dari tanah bila benda tersebut bermuatan
positif. Atau
jika pemegang tidak pakai sepatu yang bersifat
isolator maka muatan listrik bisa mengalir melalui tangan, badan, dan kaki si
pembuat eksperimen.
Seorang ahli telah menyusun deret benda-benda,
lihat Tabel 7.1! Deret benda tersebut menunjukkan bahwa benda akan memperoleh
muatan negatif bila digosok dengan sembarang benda di atasnya, dan akan
memperoleh muatan positif bila digosok dengan benda di bawahnya. Deret semacam
ini dinamakan deret tribolistrik.
2. Muatan Listrik
Sisir yang telah digosok dengan kain wol dapat
menarik sobekan-sobekan kertas. Pada awalnya, kain wol dan sisir keduanya
tidak bermuatan. Tidak bermuatan berarti
jumlah elektron dan proton dalam atom plastik dan wol tersebut adalah sama.
Gosokan kain wol pada sisir mengakibatkan elektron-elektron yang terdapat pada
kain wol berpindah ke sisir. Dengan demikian, sisir tersebut akan menerima
elektron dari kain wol sehingga jumlah elektronnya lebih banyak daripada
protonnya. Sisir tersebut menjadi bermuatan negatif. Ketika didekatkan dengan
sobekan-sobekan kertas, sobekan-sobekan kertas ini akan tertarik oleh sisir
tersebut. Dengan menggosok-gosokkan dua benda (sisir dan kain wol) dapat
membuat benda bermuatan listrik. Metode ini disebut metode gesekan. Contoh lain
adalah ebonit akan bermuatan negatif jikadigosok dengan kain wol dan kaca akan
bermuatan positif jika digosok dengan kain sutra. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
sebuah benda yang bermuatan listrik dapat menarik bendabenda di sekitarnya.
Listrik statis adalah listrik yang muatanmuatannya tidak mengalir atau ada
dalam keadaan diam.
Mengapa sisir, kain wol, dan benda-benda lainnya
dapat mempunyai muatan? Setiap materi tersusun oleh partike-lpartikel dan
setiap partikel tersusun oleh atom-atom. Atom terdiri atas inti atom yang
tersusun oleh proton dan neutron. Inti atom ini diselimuti oleh kulit atom.
Pada kulit atom, terdapat elektron-elektron. Proton disebut juga muatan
positif, sedangkan neutron merupakan muatan listrik netral. Adapun elektron
adalah muatan listrik negatif.
Jika suatu materi mempunyai jumlah proton sama
dengan jumlah elektron, materi tersebut dikatakan tidak bermuatan atau netral.
Jika jumlah proton lebih banyak daripada jumlah elektron, sehingga atom-atomnya
kekurangan elektron, maka atom tersebut dikatakan bermuatan positif. Adapun
atom dikatakan bermuatan negatif jika jumlah elektron lebih banyak daripada
jumlah proton, sehingga atom-atomnya kelebihan elektron.
a. Muatan Listrik Elementer
Telah disebutkan bahwa suatu benda dikatakan
bermuatan listrik jika atom-atom benda tersebut kekurangan atau kelebihan
elektron. Besarnya muatan listrik bergantung pada seberapa banyak atom-atom
tersebut kekurangan atau kelebihan elektron. Semakin banyak atom-atomnya
kekurangan atau kelebihan elektron, maka semakin besar muatannya.
Dalam sistem satuan internasional (SI), satuan
muatan adalah Coulomb (C). muatan listrik sebuah elektron, proton, dan neutron:
Muatan elektron= –1,6 × 10^-19 Coulomb
Muatan proton = +1,6 × 10^-19 Coulomb
Muatan neutron = 0 (tidak bermuatan)
b. Interaksi Muatan Listrik
Kamu telah mengetahui bahwa suatu benda dapat
bermuatan dengan cara digosok. Jika kita cermati, Tuhan Yang Maha Esa telah
menciptakan makhluk-Nya dengan berpasang-pasangan, contohnya ada laki-laki dan
ada perempuan. Pasangan-pasangan tersebut akan berinteraksi baik dengan
pasangannya maupun dengan sesamanya. Begitupun muatan, muatan ada yang
bermuatan positif dan
ada yang bermuatan negatif.
Ketika kamu menggosok-gosok mistar plastik dengan
kain wol, kamu telah membuat kedua mistar plastik tersebut bermuatan negatif.
Kedua mistar plastik yang telah bermuatan negatif tersebut didekatkan satu sama
lain, ternyata ada sebuah gaya yang menentang atau menolak kedua penggaris
tersebut untuk bersentuhan. Charles Augustin de Coulomb telah meneliti fenomena
ini dan menyimpulkan bahwa ada interaksi antara muatan-muatan listrik.
Bagaimana interaksi muatan-muatan listrik. Dua buah
mistar yang bermuatan negatif akan terjadi interaksi saling menolak. Coulomb
telah menemukan bahwa jika dua muatan sejenis didekatkan, di antara keduanya
akan terjadi interaksi saling menolak. Sedangkan jika dua muatan yang tidak
sejenis didekatkan, akan terjadi interaksi saling menarik.
Ketika kamu menggosokkan kain wol ke mistar
plastik, maka terjadi perpindahan elektron dari wol ke mistar plastik sehingga
mistar plastik tersebut bermuatan listrik negatif. Penggosokan batang kaca
dengan kain sutra menyebabkan elektron pindah dari kaca ke sutra sehingga
batang kaca bermuatan positif. Ketika didekatkan, antara mistar plastik dan
batang kaca terjadi gaya tarik-menarik. Mengapa hal ini terjadi? Sesuai dengan
yang disimpulkan oleh Coulomb bahwa muatan tidak sejenis akan tarik-menarik.
Mistar dan batang kaca pada kegiatan ini mempunyai muatan yang tidak sejenis,
sehingga antara keduanya terjadi gaya tarikmenarik. Contoh benda-benda yang
bermuatan listrik karena digosok dengan benda lain ditunjukkan pada tabel
berikut.
Tabel muatan listrik suatu benda karena digosok
benda lain.
Benda Digosok
dengan Muatan Listrik
Plastik kain
wol negatif
Ebonit kain
wol negatif
Kaca kain
sutera positif
Sisir rambut negatif
c. Hukum Coulomb
Ketika dua buah muatan sejenis didekatkan satu sama
lain, terdapat sebuah gaya yang saling menolak yang mencegah kedua muatan
tersebut bersatu. Sebaliknya, jika dua buah muatan yang berlainan jenis
didekatkan, akan timbul gaya saling menarik. Gaya tolak-menolak dan gaya
tarik-menarik ini disebut gaya elektrostatis.
Coulomb berhasil menghitung besarnya gaya
antarmuatan ini. Sebagai penghargaan atas penemuannya, gaya antarmuatan ini
dinamakan gaya Coulomb. Dalam penelitiannya, Coulomb menggunakan alat yang
dinamakan neraca puntir, seperti terlihat pada gambar berikut.
Jika bola A dan B yang bermuatan sejenis
didekatkan, maka akan tolak menolak, sehingga lengan neraca terpuntir dari
kedudukan seimbang. Makin besar sudut puntiran lengan neraca, makin besar gaya
listrik. Coulomb mengukur gaya listrik untuk berbagai pasangan bola A dan B
yang muatan listriknya berbeda dan gaya listrik antara pasangan bola A dan B
untuk berbagai jarak pisah dengan dasar sudut puntiran tersebut.
Dari hasil penelitiannya, Charles Coulomb
menyimpulkan sebagai berikut.
“Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak
antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding dengan hasil kali kedua
muatan tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
muatan tersebut”
Misalkan muatan pertama dilambangkan dengan Q1,
muatan kedua dilambangkan dengan Q2, dan jarak antara kedua muatan tersebut
dilambangkan r. Besarnya gaya coulomb dapat dituliskan dalam persamaan sebagai
berikut.
Selain dipengaruhi oleh muatan dan jarak
antarmuatan, gaya Coulomb juga dipengaruhi oleh medium di antara kedua muatan
tersebut. Gaya Coulomb antara dua muatan yang terletak di dalam medium air akan
berbeda ketika kedua muatan tersebut terletak di udara.
d. Elektroskop
Bagaimana mengetahui sebuah benda bermuatan atau
tidak? Untuk mengetahui apakah sebuah benda bermuatan atau tidak dapat diamati
menggunakan alat yang dinamakan elektroskop. Elektroskop yang paling umum
digunakan adalah elektroskop lembaran emas. Skema elektroskop terlihat seperti
gambar berikut.
Prinsip kerja alat ini berdasarkan sifat muatan,
yaitu akan saling menolak jika didekatkan dengan muatan yang sejenis.
Elektroskop berbentuk tabung. Di dalam tabung terdapat lembaran emas yang dapat
diberi muatan dari bagian atas melalui sebuah kawat konduktor. Jika sebuah
benda bermuatan ditempelkan pada kawat konduktor, maka lembaran emas dan batang
akan bermuatan pula. Karena jenis muatannya sama, keduanya akan saling menolak
dan lembaran emas akan menjauhi batang membentuk huruf ”V” terbalik. Semakin
besar muatan yang diberikan, lembaran tersebut semakin jauh membuka. Dengan
demikian kita dapat mengetahui bahwa benda yang ditempelkan pada ujung atas
elektroskop bermuatan.
Bagaimana menentukan jenis muatan listrik suatu
benda? Kamu tidak dapat menggunakan elektroskop netral untuk menentukan jenis
muatan suatu benda, oleh karena itu kamu harus menggunakan elektroskop
bermuatan listrik. Misal elektroskop bermuatan negatif yang daun/lembarannya
mekar. Perhatikan gambar berikut.
Gambar a menunjukkan sebuah elektroskop bermuatan
listrik negatif. Ketika didekati suatu benda bermuatan listrik, lembaran/daun
pada elektroskop makin naik, berarti benda bermuatan yang didekatkan kepala
elektroskop mempunyai muatan yang sejenis dengan muatan elektroskop, yaitu
bermuatan negatif (Gambar b). Sebaliknya pada Gambar c ketika kepala elektroskop
didekati benda bermuatan listrik, lembaran/daun elektroskop makin turun (lebih
menguncup). Ini berarti benda bermuatan yang didekatkan pada kepala elektroskop
mempunyai muatan yang tidak sejenis dengan muatan elektroskop. Muatan benda
bermuatan
yang didekatkan kepala elektroskop tersebut
bermuatan positif.
3. Induksi Listrik
Kamu telah mengetahui bahwa sebuah benda dapat
bermuatan listrik dengan cara digosok. Selain digosok, sebuah benda dapat
bermuatan dengan cara induksi. Bagaimana terjadinya induksi listrik?
Gambar di atas
memperlihatkan sebuah batang P yang tidak bermuatan (netral). Terlihat
bahwa jumlah elektron dan jumlah protonnya sama. Ketika sebuah batang Q yang
bermuatan negatif didekatkan pada ujung B, muatan-muatan pada batang P akan
bereaksi. Semua muatan negatif akan menolak muatan negatif yang berasal dari
batang Q, sedangkan semua muatan positif akan tertarik oleh batang Q. Hal ini
sesuai dengan sifat elektron yang akan saling menolak jika muatannya sama dan
akan saling menarik jika muatannya berbeda.
Muatan negatif batang P akan berkumpul di ujung A
dan muatan positif akan berkumpul di ujung B. Jika ujung A batang P didekatkan
pada elektroskop, apa yang terjadi? Keping yang terdapat pada elektroskop pasti
akan membuka karena memperoleh muatan sejenis yaitu muatan negatif dari ujung A
batang P. Peristiwa ini disebut sebagai induksi listrik.
4. Medan Listrik
Konon, ketika Newton menemukan hukum gravitasi,
diilhami oleh sebuah apel yang jatuh dari pohonnya ke tanah. Newton memikirkan
mengapa hal tersebut terjadi. Hasil pemikirannya sampai pada sebuah kesimpulan
bahwa di antara dua buah benda yang mempunyai massa ada interaksi tarikmenarik.
Kesimpulan ini terkenal dengan hukum gravitasi Newton.
Buah apel akan jatuh ke tanah karena ada gaya tarik
bumi yang disebut gaya gravitasi. Massa bumi jauh lebih besar daripada massa
sebuah apel. Oleh karena itu, apel akan tertarik oleh bumi, bukan sebaliknya.
Dalam hal ini, dikatakan bahwa apel terletak pada medan gravitasi bumi.
Dua buah muatan yang diletakkan pada jarak tertentu
akan mengalami hal serupa dengan buah apel yang jatuh ke bumi. Sebuah muatan
akan mempunyai medan listrik di sekitarnya sehingga jika sebuah muatan uji
diletakkan pada jarak tertentu, muatan uji tersebut akan mengalami gaya tarik
atau gaya tolak dari muatan tersebut selama muatan uji tersebut berada dalam
medan listrik bermuatan.
Medan listrik adalah daerah di sekitar benda
bermuatan listrik. Benda bermuatan listrik mempunyai garis-garis, seperti
ditunjukkan pada gambar di bawah . Garis-garis gaya listrik pada muatan positif
bergerak ke luar. Sedangkan pada muatan negatif garis-garis gayanya menuju
pusat. Garis-garis gaya berasal dari muatan positif menuju muatan negatif
seperti ditunjukkan pula pada gambar berikut.
Misalkan, sebuah muatan uji q diletakkan pada jarak
tertentu dari muatan Q. Ternyata, muatan uji tersebut akan tertarik oleh muatan
Q. Dalam hal ini muatan uji q berada di dalam medan listrik muatan Q. Bagaimana
menentukan besarnya kuat medan listrik muatan Q?
Kuat medan listrik didefinisikan sebagai berikut.
“Besarnya gaya Coulomb yang dialami oleh sebuah
muatan uji q akibat adanya muatan Q dibagi dengan besarnya muatan uji q”
Dalam bentuk matematis, definisi tersebut
dituliskan dalam persamaan sebagai berikut.
Dari Persamaan di atas terlihat bahwa untuk
mengetahui besarnya kuat medan listrik dari sebuah muatan, kita hanya
memerlukan besarnya muatan tersebut serta jarak muatan uji dari muatan yang
akan dicari besar medan listriknya. Terlihat bahwa semakin besar muatannya,
semakin besar kuat medan listriknya untuk jarak yang sama. Semakin dekat muatan
uji dari suatu muatan yang akan dicari kuat medannya, semakin besar kuat medan
listriknya untuk muatan yang sama.
5. Penerapan Listrik Statis
Listrik statis juga dapat dihasilkan dengan
menggunakan generator listrik statis. Contoh generator listrik statis adalah
generator Van de Graaff (gambar berikut).
Generator Van de Graaff menghasilkan listrik statis
yang besar dengan metode gesekan. Gesekan antara silinder logam bawah dengan sabuk
karet menimbulkan muatan listrik negatif pada sabuk karet. Gesekan antara
silinder politen atas dengan sabuk karet menimbulkan muatan positif pada sabuk
karet. Jadi, gerak sabuk karet ke atas selalu membawa muatan listrik negatif
dan gerak ke bawah selalu membawa muatan listrik positif. Muatan listrik
negatif menempati permukaan luar bola yaitu kubah. Di dalam bola tidak ada
muatan listrik. Karena sabuk karet terus bergerak, maka muatan listrik negatif
pada kubah terus bertambah. Muatan listrik positif pada sabuk karet bawah
mengalir ke tanah, sehingga muatan ini dinetralkan oleh muatan listrik dari
tanah.
Contoh penerapan listrik statis antara lain sebagai
berikut.
a. Pengendap elektrostatis pada cerobong asap,
fungsinya membersihkan gas buang yang keluar melalui cerobong asap agar tidak
mengandung partikel-partikel pencemar.
b. Pengecatan mobil, penggunaan penyemprot cat
elektrostatis.
c. Mesin fotokopi (selain menerapkan konsep optik).
d. Petir
Petir merupakan fenomena listrik statis yang sering
terjadi pada waktu hujan badai. Awan badai terbentuk oleh uap air, debu, garam
dari lautan, dan bahan-bahan lainnya. Di dalamnya arus udara mengalir dengan
kencang sehingga menyebabkan partikel-partikel di dalam awan tersebut tersebut
saling bertabrakan. Pada peristiwa tabrakan itu terjadi pelepasan elektron
antara partikel yang satu dengan partikel yang lain. Partikel yang kehilangan
elektron akan bermuatan positif sedangkan partikel yang menerima elektron akan
bermuatan negatif. Para ilmuwan belum mengetahui secara pasti mengapa partikel
yang relatif lebih berat cenderung bermuatan negatif dan partikel yang lebih
ringan cenderung bermuatan positif. Hal inilah yang menyebabkan pada bagian
bawah awan berkumpul partikel bermuatan negatif dan pada bagian atas awan berkumpul
partikel bermuatan positif.
Selama hujan badai terjadi, bumi yang bermuatan
positif akan menarik awan yang bermuatan negatif ke bawah. Pada proses ini
muatan akan mencari proses penyaluran yang paling pendek, yaitu tempat-tempat
yang paling dekat dengan awan, seperti gedung-gedung tinggi, pohon, dan antena
pemancar. Ketika terjadi petir, suhunya dapat mencapai ribuan derajat Celsius
dan mengandung energi ribuan mega volt. Kekuatan petir dapat menghancurkan
gedung, membunuh hewan dan manusia, serta dapat memusnahkan pohon menjadi
serpihan-serpihan. Untuk melindungi gedung-gedung pencakar langit dari petir,
Benjamin Franklin, ilmuwan abad ke-17, memprakarsai pembuatan penangkal petir.
Saat ini para ilmuwan banyak melakukan eksperimen untuk memanfaatkan energi
listrik
dalam petir yang sangat besar.
1 Komentar
Win at the Jackpot - Slot Review | JT Hub
BalasHapusWin at the Jackpot, 원주 출장샵 the slot 문경 출장마사지 game from Pragmatic Play! It 구리 출장샵 has 대구광역 출장마사지 a progressive 동해 출장안마 jackpot percentage of 0.50%, RTP 98.50%, RTP 96.4%,